Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Laporan Keuangan Historis

jenis laporan historis

Laporan keuangan merupakan ringkasan keadaan keuangan suatu perusahaan selama periode tertentu. Periode laporan keuangan pada umumnya selama satu tahun. Namun, ada beberapa perusahaan yang membuat periode laporan keuangan per bulan, per tiga bulan maupun per enam bulan.

Laporan keuangan disusun untuk dapat dimanfaatkan informasinya untuk berbagai pihak yang kepentingan. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan meliputi pihak internal perusahaan maupun pihak eksternal perusahaan.

Ada beberapa karakteristik yang perlu diperhatikan dalam menyusun laporan keuangan. Hal ini perlu diperhatikan agar penyusunan laporan keuangan benar-benar dapat bermanfaat.

Jenis-jenis laporan keuangan pokok yang minimal harus ada pada setiap perusahaan adalah neraca, laporan laba-rugi dan laporan aliran kas. Neraca menggambarkan kondisi keuangan perusahaan selama periode tertentu. Sedangkan laporan laba-rugi, menggambarkan aktivitas perusahaan. Adapun laporan aliran kas merupakan selisih dari aktivitas yang menyebabkan uang kas bertambah dan aktivitas yang menyebabkan uang berkurang selama periode tertentu.

1. Kebutuhan dan Sumber Modal Perusahaan

Suatu perusahaan yang akan menjalankan usaha membutuhkan dana yang jumlahnya berbeda-beda. Pemenuhan kebutuhan dana perusahaan yang tepat akan memudahkan perusahaan dalam menjalankan usaha. Kebutuhan dana di perusahaan, pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi kebutuhan untuk investasi dan kebutuhan untuk modal kerja perusahaan. Kebutuhan investasi atau sering disebut kebutuhan modal tetap perusahaan dibutuhkan pada saat perusahaan akan memulai usaha atau pada saat perusahaan akan melakukan penggantian aktiva tetap atau akan melakukan ekspansi.

Kebutuhan modal perusahaan dapat dipenuhi dari sumber internal maupun eksternal perusahaan. Sumber modal dari internal perusahaan hanya dapat dilakukan pada saat perusahaan sudah beroperasi. Sedangkan untuk usaha yang baru akan dijalankan sumber modal semuanya berasal dari eksternal perusahaan. Sumber modal internal meliputi kentungan yang tidak dibagikan ke pemilik dan cadangan penyusutan yang belum digunakan. Sedangkan sumber modal eksternal, dapat diperoleh melalui modal pinjaman dan penerbitan saham.

2. Proyeksi Cash Flow dan Evaluasi Investasi

Aliran kas yang akan terjadi merupakan proyeksi aliran kas dari suatu perusahaan berdasarkan asumsi-asumsi tertentu. Proyeksi arus kas merupakan laporan proforma (atau proyeksi) yang digunakan untuk perencanaan internal dan menaksir berapa banyak uang yang akan masuk dan keluar dalam jangka waktu tertentu. Proyeksi aliran kas yang berkaitan dengan kegiatan suatu proyek investasi terdiri dari: initial cash flow, operational cash flow dan terminal cash flow.

Ada beberapa metode yang sering digunakan untuk melihat layak atau tidaknya suatu usulan investasi proyek. Metode-metode tersebut, antara lain Payback Periode, Net Present Value, Internal Rate Of Return dan Profitability Index. Adapun analisis Break Even Point digunakan untuk mengetahui pada tingkat produksi/penjualan berapa suatu usaha dapat menghasilkan keuntungan.