Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pendekatan Yang Digunakan Para Ahli Untuk Memahami Perilaku Manusia Dalam Organisasi

A. Pendekatan Yang Digunakan Para Ahli Untuk Memahami Perilaku Manusia Dalam Organisasi.

  1. Pendekatan kognitif, diamana pendekatan kognitif ini berasal dari teori psikologi dan ilmu pengetahuan perilaku lainnya, dan cenderung bersifat individual. Menurut Littlejohn (1992), teori tesebut membahas tentang kaitan antara stimuli (S) yang berfungsi sebagai masukan (input) dan jawaban (response = R) berupa perilaku yang berfungsi sebagai keluaran (output).
  2. Pendekatan kepuasan teori ini menaruh perhatian pada faktor – faktor dalam diri seseorang yang menguatkan (energize), mengarahkan (direct), mendukung (susteain), dan menghentikan (stop) perilakunya.
  3. Pendekatan Psikoanalitis, pendekatan ini menunjukan bahwa perilaku manusia dikuasai oleh kepribadiannya atau personalitasnya. Selanjutnya, dijelaskan bahwa Sigmund Freud sebagai pelopor psikoanalitis menyatakan bahwa hampir semua kegiatan mental manusia tidak dapat diketahui secara mudah, padahal kegiatan mental tersebut dapat mempengaruhi kegiatan manusia.

Manajer Mempunyai Pengaruh Tertentu

A. Sikap menentukan kecenderungan orang terhadap segi tertentu dari dunia ini.

Sikap memberikan dasar emosional terhadap hubungan antar pribadi seseorang dan pengenalannya terhadap orang lain. 

  1. a. Sikap diorganisasi dan dekat dengan kepribadian (Gibson, dkk. 1982, 1989). Meskipun dikatakan bahwa sikap merupakan variabel psikologis yang bersifat tetap, tetapi sekaligus juga dapat berubah – ubah sesuai dengan tingkat pemahaman seseorang terhadap lingkungannya. Seperti contohnya dilingkungan kerja sebuah toko, seorang pekerja sebelum masuk ke lingkungan kerja tersebut sikapnya ketika berbicara dengan orang atau temannya kurang ramah atau berbicara tanpa menggunakan sopan santun atau kasarnya berbicara ceplas - ceplos, namun ketika dilingkungan kerjanya (toko) pekerja tersebut diharuskan berbicara dengan ramah dan lemah lembut, karena memang tuntutan didalam pekerjaan diharuskan bersikap seperti itu, dan memang itu akan berpengaruh terhadap perilaku pekerja tersebut dialam lingkungannya.
  2. Perbedaan antara Pendekatan Ciri, Teori Psikodinamik, dan Teori Humanistik dalam memandang kepribadian manusia ialah, jika pendekatan ciri, kurang memberikan perhatian pada situasi pekerjaan, kalau teori psikodinamik ini dia menekankan kepada faktor yang dapat membentuk perilaku manusia, sedangkan dalam teori humanistik menekankan pentingnya cara manusia mempersepsikan dunianya dan kekuatan, selain itu teori humanistik juga menekankan kepada perkembangan dan perwujudan diri seseorang.

Pengertian Budaya Organisasi dan Tingkatan Budaya

Menurut Kotter & Heskett (1992) pengertian Budaya Organisasi dan tingkatan budaya ialah budaya organisasi dapat dilihat dalam dua tingkatan yang berbeda, yaitu dilihat dari sisi kejelasan dan sisi ketahanan organisasi terhadap perubahan. Pada tingkatan yang lebih dalam dan kurang terlihat, budaya organisasi merujuk pada “nilai – nilai yang dianutbersama oleh orang dalam kelompok dan cenderung bertahan sepanjang waktu, bahkan meskipun anggota kelompok sudah berubah”. Pada tingkatan yang lebih terlihat, budaya menggambarkan pola perilaku individu dalam suatu organisasi, sehingga karyawan baru cenderung dan terdorong mengikuti sejawat senior.

  1. Tiga gagasan menurut (Kotter & Heskett, 1992,16) yang sangat berkaitan antara kekuatan budaya organisasi dan kinerja, yaitu.Penyatuan tujuan, dalam budaya yang kuat, karyawan cenderung bekerja sederap dan seirama mengikuti pemimpinnya.
  2. Tingkat motifasi yang luar biasa, dalam budaya yang kuat terciptalah motifasi karyawan yang tinggi.
  3. Adanya struktur dan kontrol yang dibutuhkan. Dalam budaya kuat terdapat struktur dan kontrol yang dibutuhkan bagi karyawan tanpa harus tergantung pada aturan birokrasi yang ketat yang dapat menekan munculnya motivasi dan inovasi.

Organisasi sistem terbuka abad-21

Memasuki abad ke-21 ini, organisasi sebagai sebuah sistem terbuka senantiasa berhadapan dengan dinamika perubahan lingkungan. Jelaskan pernyataan tersebut dan kaitkan dengan perilaku dan kinerja organisasi. Lingkungan dianggap mempunyai situasi yang selalu berubah, maka dari itu untuk selalu dapat berdaptasi dan mengubah sistem internalnya, suatu organisiasi memerlukan sejumlah informasi dari lingkungan luar. Informasi yang diperlukan untuk dapat selalu mengendalikan lingkungan tersebut dan mengoordinasi lingkungan dalamnya agar mampu mengatassi gangguan lingkungan dan keadaan serba tidak pasti. Empat teori kepemimpinan yang dapat menjelaskan perilaku kepemimpinan seseorang. Sebut dan jelaskan keempat teori tersebut dan apa perbedaan dari keempat teori tersebut didalam menjelaskan perilaku kepemimpinan seseorang. Menurut Koonz, Harold, Weihrich, dan Heniz (1990: 347 – 355) ada empat teori yang dapat menjelaskan perilaku dan gaya kepemimpinan seseorang, yaitu:

  1. Kepemimpinan yang didasarkan kepada penggunaan kewenangan. Kepemimpinan ini menggunakan gaya yang sesuai aturan atau wewenang dalam perusahaan, seperti contohnya direktur keuangan yang hanya mempunyai wewenang dalam perihal keuangan saja, tidak bisa mengatur dalam perihal produksi atau pengadaan barang.
  2. Sistem kepemimpinan model Likert. Kepemimpinan model Likert ini mengelompokan beberapa gaya kepemimpinan seperti sistem otoriter eksploitatif, sistem benevolent authoritative, sistem kosultatif, dan sistem partisipatif.
  3. Kisi – kisi manajerial model Blake Mounton. Model Black dan Mounton didasarkan pada dua sisi – sisi yaitu sisi produksi dan sisi manusia, Pertama kisi – kisi tersebut berasal dari hal – hal yang mendasari perhatian manajer atau pimpinan pada tugas atau pada segala hal yang telah direncanakan untuk dilaksanakan dan diselesaikan oleh organisasi; Kedua didasarkan perhatian manajer pada anggota – anggota organisasi dan unsur – unsur organisasi yang mempengaruhi para anggotanya.
  4. Kepemimpinan yang di dasarkan kepada pelbagai gaya, yang terentang mulai banyak sampai sedikit penggunan kekuasaan dan pengaruh.

Pengertian Kepemimpinan Situasional

Kepemimpinan situasional adalah “a leadership contingency theory that focuses on followers readiness/maturity”. Inti dari teori kepemimpinan situational adalah bahwa gaya kepemimpinan seorang pemimpin akan berbeda-beda, tergantung dari tingkat kesiapan para pengikutnya.

Menurut saya teori kepemimpinan situasional itu sikap seorang pemimpin yang dapat berubah – ubah sesuai dengan kondisi atau situasinya dan tergantung pada kinerja bawahannya.

Contohnya ketika seorang pemimpin meghadapi bawahannya yang agak pemalas maka pemimpin tersebut harus lebih tegas dalam mengahadapinya.

Sumber :

BMP ADPU4431 PERILAKU ORGANISASI

http://blackice89.blogspot.com/2007/12/5-gaya-kepemimpinan-robert-r-blake-dan.html